Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton
Saturday, 11 March 2017
gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya akan berbagi artikel tentang "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton". Semoga artikel ini dapat bermanfaat begi teman teman yang mengambil mata kuliah elektronika dasar 1. Mohon kiranya bagi teman teman yang membaca artikel ini Untuk memberikan komentar sekaligus keritik yang membangun agar artikel ini dapat menjadi lebih sempurna lagi. Amin...
Jangan Lupa Di like dan di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.
Jangan Lupa Di like dan di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.
Landasan Teori - Rangkaian Setara Thevenin |
RANGKAIAN SETARA THEVENIN DAN NORTON
ABSTRAK
Rangkaian setara berfungsi untuk membantu dalam menganalisis rangkaian listrik yang kompleks menjadi lebih sederhana. Rangkaian setara thevenin tegangan dan hambatannya dipasang secara seri dan pada rangkaian setara norton arus dan hambatannya paralel. Praktikum ini bertujuan untuk mengukur tegangan keluaran dari pembagi tegangan dengan beban atau tanpa beban, mengukur hambatan thevenin dan norton dan untuk mengukur tegangan keluaran thevenin dan norton. Berdasarkan hasil perhitungan rangkaian pembagi tegangan tanpa beban yaitu Vo = 6 volt dan pada rangkaian dengan beban juga Vo = 6 volt. Hambatan thevenin dan norton yang diperoleh dari R1 = R3 = 100Ω dan R2 = 10 kΩ adalah sebesar RTh = 10,05kΩ. Tegangan keluaran thevenin dan norton saat RTh = 4,7Ω dengan beban 10kΩ yaitu Vo = 6,597 volt dan tanpa beban diperoleh Vo = 6,6 volt. Sedangkan saat RTh = 10 kΩ dengan beban 10kΩ diperoleh Vo = 3,4 volt dan tanpa beban yaitu Vo= 6,8 volt. Pada rangkaian setara thevenin dan norton saat tidak dipasangkan beban V_o= ε_Th dan semakin besar RTh yang digunakan tegangan keluarannya semakin kecil
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mengukur tegangan keluaran dari pembagi tegangan dengan beban atau tanpa beban.
b. Mengukur hambatan thevenin dan norton.
c. Mengukur tegangan keluaran thevenin dan norton.
2. Waktu Praktikum
Kamis, 14 Oktober 2015
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Breadboard
b. Kabel jumper
c. Kabel banana-aligator
d. Kabel multimeter
e. Multimeter
f. Power supply
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Resistor 10 kΩ
b. Resistor 100 Ω
c. Resistor 4,7 Ω / 5 watt
C. LANDASAN TEORI
Dalam suatu rangkaian listrik, terdapat suatu dalil yang terkenal, yaitu dalil Thevenin. Ada pun bunyinya adalah sebagai berikut : suatu rangkaian dengan suatu keluaran dapat digantikan dengan suatu rangkaian yang terdiri dari suatu sumber tegangan tetap ε_Th dan suatu hambatan R_oyang dipasang seri dengan sumber tegangan tersebut.
Landasan Teori - Rangkaian Setara Thevenin |
Ada dua bentuk – bentuk dasar rangkaian setara, yakni rangkaian setara Thevenin dan rangkaian setara Norton. Rangkaian setara thevenin menggunakan sumber tegangan tetap yakni suatu sumber tegangan berapapun besar arus yang diambil darinya. Rangkaian setara norton menggunakan arus tetap berapapun hambatan yang dipasang pada keluarannya (Sutrisno, 1986:2).
Teorema thevenin menyebutkan bahwa kita dapat mengganti semua komponen rangkaian, kecuali rangkaian beban, dengan sebuah sumber tegangan bebas yang terhubung seri dengan sebuah resistor dengan tegangan yang terukur pada resistor beban tidak akan berubah. Dengan menggunakan teorema norton, kita dapat peroleh sebuah ekuivalen yang terbentuk dari sebuah sumber arus bebas parallel.
Dengan rangkaian baru yang lebih sederhana, kita dapat melakukan proses perhitungan yang lebih cepat untuk besaran-besaran seperti tegangan, arus dan daya yang dapat dikirim oleh rangkaian semula ke suatu beban (Hayt, 2002 : 120).
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkaian Pembagi Tegangan
a. Dengan beban
1. Dibuat rangkaian seperti pada gambar di bawah ini pada papan rangkaian
2. Dipasang tegangan masulan sebesar 12Vdc (ε = 12Vdc), R1 = R3 = 100 Ω dan R2 = 10 kΩ.
3. Diukur tegangan keluaran (Vo) dengan menggunakan voltmeter.
b. Tanpa beban
1. Dicabut resistor R2 dan sekarang ukur tegangan keluarannya (tegangan pada R3) sehingga tampak seperti pada gambar .
2. Mengukur Hambatan Thevenin dan Norton
a. Matikan power suplly dan cabut dari rangkaian.
b. Pasang kembali R2 dan hubungsingkatkan masukannya dengan mempergunakan kabel jumper, sehingga tampak seperti pada gambar.
c. Ukur hambatan keluarannya dengan mempergunakan Ohmmeter.
3. Mengukur Keluaran Thevenin dan Norton
a. Tanpa bebab dan dengan beban
1. Dirangkaian seperti di bawah ini di papan rangkaian.
2. Dipasang tegangan masukan sebesar 12Vdc (εTh = 12Vdc) dan RTh = beberapa Ohm saja (semakin kecil semakin bagus).
3. Diukur tegangan keluarannya dengan menggunakan voltmeter.
4. Dipasang hambatan keluaran sebesar 10kΩ pada keluarannya, kemudian ukur tegangan keluarannya.
5. Dibandingkan hasil langkah (2) dengan (4).
1. Rangkaian Pembagi Tegangan
a. Dengan beban
1. Dibuat rangkaian seperti pada gambar di bawah ini pada papan rangkaian
Rangkaian Pembagi Tegangan dengan Beban |
3. Diukur tegangan keluaran (Vo) dengan menggunakan voltmeter.
b. Tanpa beban
1. Dicabut resistor R2 dan sekarang ukur tegangan keluarannya (tegangan pada R3) sehingga tampak seperti pada gambar .
Rangkaian Pembagi Tegangan tanpa Beban |
2. Mengukur Hambatan Thevenin dan Norton
a. Matikan power suplly dan cabut dari rangkaian.
b. Pasang kembali R2 dan hubungsingkatkan masukannya dengan mempergunakan kabel jumper, sehingga tampak seperti pada gambar.
Mengukur Hambatan Thevenin dan Norton |
3. Mengukur Keluaran Thevenin dan Norton
a. Tanpa bebab dan dengan beban
1. Dirangkaian seperti di bawah ini di papan rangkaian.
Mengukur Keluaran Thevenin dan Norton |
3. Diukur tegangan keluarannya dengan menggunakan voltmeter.
4. Dipasang hambatan keluaran sebesar 10kΩ pada keluarannya, kemudian ukur tegangan keluarannya.
5. Dibandingkan hasil langkah (2) dengan (4).
E. HASIL PENGAMATAN
F. ANALISIS DATA
Terlampir.
Download Analisis data Melalui Link dibawah ini.
"Download Analisis Data Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton"
G. PEMBAHASAN
Praktikum rangkaian setara thevenin dan norton bertujuan untuk mengukur tegangan keluaran dari pembagi tegangan dengan beban atau tanpa beban, mengukur hambatan thevenin dan norton, dan mengukur tegangan keluaran thevenin dan norton. Dimana rangkaian setara berfungsi untuk membantu dalam menganalisis rangkaian listrik yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pada rangkaian setara thevenin dipergunakan sumber tegangan konstan (tegangan thevenin) dan hambatan thevenin yang dipasang seri dengan sumber tegangan. Sedangkan pada rangkaian setara norton yang dipasang parallel dengan arus norton. Pada praktikum ini dilakukan beberapa kali percobaan untuk mengukur hambatan dean tegangan thevenin dan norton baik itu yang dengan beban maupun tanpa beban.
Percobaan pertaman yaitu mengukur tegangan keluaran rangkaian pembagi tegangan. Untuk rangkaian pembagi tegangan tanpa beban berdasarkan eksperimen tegangan keluaran Vout = 12 volt, hasi tersebut berbeda dengan hasil menggunakan rumus yang telah diketahui yaitu Vout = 6 volt. Perbedaan hasil bisa disebabkan oleh toleransi nilai setiap resistor. Sedangkan pada rangkaian pembagi tegangan hasil yang diproleh pada eksperimen sama dengan hasil perhitungan yaitu sebesar Vout = 6 volt. Hasil ini sesuai dengan teori. Pada teorinya, rangkaian yang diberi beban tegangan keluarannya akan lebih kecil dari tegangan masukkannya (Vin) dan lebih kecil daripada tegangan keluaran tanpa beban. Namun pada percobaan ini diproleh hasil yang berbeda pada rangkaian pembagi tegangan dengan tanpa beban. Kesalahan bisa disebabkan oleh kesalahan membaca alat ukur maupun alat ukur yang belum dikalibrasi.
Percobaan kedua, mengukur t=hambatan thevenin dan norton. Pada percobaan ini digunakan R1 = R3 = 100Ω dan R2 = 10kΩ. berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil RTh = 10,04 kΩ. Hasil tersebut tersebut sama dengan hasil eksperimen, berarti sesuai dengan teorinya.
Percobaan terakhir yaitu mengukur keluaran thevenin dan norton. Untuk tegangan keluaran dengan RTh = 5 watt 4,7 Ω pada rangkaian tanpa bebannya diperoleh hasil eksperimen yaitu 6,6 volt, hasil tersebut sesuai dengan hasil perhitungan. Pada rangkaian dengan beban untuk Rth = 4,7Ω pada eksperimen diperoleh yaitu 6,5 volt, hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil dengan hasil perhitungan yaitu Vout = 6,597 volt. Berbedanya hasil tersebut bisa disebabkan oleh keletian alat yang digunakan. Selanjutnya untuk Rth = 10 kΩ pada rangkaian tanpa bebannya pada eksperimen diperoleh Vout = 6v, sedangkan pada perhitungannya diperoleh 6,8volt. Hassil yang seharusnya adalah 6,8volt karena rangkaian tidak memiliki beban jadi Vout = ε_Th . Selanjutnya pada rangkaian dengan beban pada eksperimen diperoleh Vo = 3 volt dan pada perhitungan diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda yaitu 3,4 volt.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Tegangan keluaran dari pembagi tegangan dengan beban untuk R1= R3 = 100Ω dan R2 = 10 kΩ diperoleh Vout = 6 volt dan pada rangkaian yang tanpa beban diperoleh Vout = 6 volt juga . Hasil pada rangkaian tanpa beban tidak sesuai.
b. Hambatan thevenin dan norton dengan R1 = R3 = 100Ω dan R2= 10kΩ yaitu sebesar Rth = 10,05kΩ.
c. Tegangan keluaran thevenin dan norton pada Rth = 4,7 kΩ yaitu Vo = 6,597 volt dan pada Rth = 10.000Ω diperoleh Vo = 3,4 volt. Jadi semakin besar Rth yang digunakan maka tegangan keluarannya akan semakin kecil.
2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya praktikan harur lebih teliti dalam menyusun rangkaian dan membaca alat ukur agar hasilnya lebih baik.
Hayt, William H. 2002. Rangkaian Listrik Ed. Keenam Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1968. Elektronoka Dasar I. Bandung : ITB.
Wahyudi. 2013. Elektronika Daras I. Mataram : FKIP Press.
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton.
Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton.
laporan elektronika dasar 1.
laporan Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton.
landasan teori Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton.
ACARA II - Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton
Rangkaian Setara Thevenin.
Rangkaian Pembagi Tegangan.
Rangkaian Pembagi Tegangan tanpa Beban.
Mengukur Keluaran Thevenin dan Norton.
Praktikum rangkaian setara thevenin dan norton bertujuan untuk mengukur tegangan keluaran dari pembagi tegangan dengan beban atau tanpa beban, mengukur hambatan thevenin dan norton, dan mengukur tegangan keluaran thevenin dan norton. Dimana rangkaian setara berfungsi untuk membantu dalam menganalisis rangkaian listrik yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pada rangkaian setara thevenin dipergunakan sumber tegangan konstan (tegangan thevenin) dan hambatan thevenin yang dipasang seri dengan sumber tegangan. Sedangkan pada rangkaian setara norton yang dipasang parallel dengan arus norton. Pada praktikum ini dilakukan beberapa kali percobaan untuk mengukur hambatan dean tegangan thevenin dan norton baik itu yang dengan beban maupun tanpa beban.
Percobaan pertaman yaitu mengukur tegangan keluaran rangkaian pembagi tegangan. Untuk rangkaian pembagi tegangan tanpa beban berdasarkan eksperimen tegangan keluaran Vout = 12 volt, hasi tersebut berbeda dengan hasil menggunakan rumus yang telah diketahui yaitu Vout = 6 volt. Perbedaan hasil bisa disebabkan oleh toleransi nilai setiap resistor. Sedangkan pada rangkaian pembagi tegangan hasil yang diproleh pada eksperimen sama dengan hasil perhitungan yaitu sebesar Vout = 6 volt. Hasil ini sesuai dengan teori. Pada teorinya, rangkaian yang diberi beban tegangan keluarannya akan lebih kecil dari tegangan masukkannya (Vin) dan lebih kecil daripada tegangan keluaran tanpa beban. Namun pada percobaan ini diproleh hasil yang berbeda pada rangkaian pembagi tegangan dengan tanpa beban. Kesalahan bisa disebabkan oleh kesalahan membaca alat ukur maupun alat ukur yang belum dikalibrasi.
Percobaan kedua, mengukur t=hambatan thevenin dan norton. Pada percobaan ini digunakan R1 = R3 = 100Ω dan R2 = 10kΩ. berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil RTh = 10,04 kΩ. Hasil tersebut tersebut sama dengan hasil eksperimen, berarti sesuai dengan teorinya.
Percobaan terakhir yaitu mengukur keluaran thevenin dan norton. Untuk tegangan keluaran dengan RTh = 5 watt 4,7 Ω pada rangkaian tanpa bebannya diperoleh hasil eksperimen yaitu 6,6 volt, hasil tersebut sesuai dengan hasil perhitungan. Pada rangkaian dengan beban untuk Rth = 4,7Ω pada eksperimen diperoleh yaitu 6,5 volt, hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil dengan hasil perhitungan yaitu Vout = 6,597 volt. Berbedanya hasil tersebut bisa disebabkan oleh keletian alat yang digunakan. Selanjutnya untuk Rth = 10 kΩ pada rangkaian tanpa bebannya pada eksperimen diperoleh Vout = 6v, sedangkan pada perhitungannya diperoleh 6,8volt. Hassil yang seharusnya adalah 6,8volt karena rangkaian tidak memiliki beban jadi Vout = ε_Th . Selanjutnya pada rangkaian dengan beban pada eksperimen diperoleh Vo = 3 volt dan pada perhitungan diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda yaitu 3,4 volt.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Tegangan keluaran dari pembagi tegangan dengan beban untuk R1= R3 = 100Ω dan R2 = 10 kΩ diperoleh Vout = 6 volt dan pada rangkaian yang tanpa beban diperoleh Vout = 6 volt juga . Hasil pada rangkaian tanpa beban tidak sesuai.
b. Hambatan thevenin dan norton dengan R1 = R3 = 100Ω dan R2= 10kΩ yaitu sebesar Rth = 10,05kΩ.
c. Tegangan keluaran thevenin dan norton pada Rth = 4,7 kΩ yaitu Vo = 6,597 volt dan pada Rth = 10.000Ω diperoleh Vo = 3,4 volt. Jadi semakin besar Rth yang digunakan maka tegangan keluarannya akan semakin kecil.
2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya praktikan harur lebih teliti dalam menyusun rangkaian dan membaca alat ukur agar hasilnya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hayt, William H. 2002. Rangkaian Listrik Ed. Keenam Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1968. Elektronoka Dasar I. Bandung : ITB.
Wahyudi. 2013. Elektronika Daras I. Mataram : FKIP Press.
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton.
Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton.
laporan elektronika dasar 1.
laporan Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton.
landasan teori Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton.
ACARA II - Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton
Rangkaian Setara Thevenin.
Rangkaian Pembagi Tegangan.
Rangkaian Pembagi Tegangan tanpa Beban.
Mengukur Keluaran Thevenin dan Norton.
Untuk Lebih Jelasnya dapat teman teman download file pdfnya melalui link berikut :
Itu saja artikel tentang Rangkaian Setara Thevenin Dan Norton. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada anda.