Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Saturday, 21 October 2017
Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - laporan ini bertujuan untuk Untuk menentukan pH larutan dengan menggunakan pH meter.
diharapkan artikel ini dapat membantu pembaca dalam melaksanakan
praktikum kimia dasar 2 dan diperoleh hasil yang memuaskan.
Untuk menentukan pH larutan dengan menggunakan pH meter.
2. Waktu Praktikum
(hari, tanggal).
3. Tempat Praktikum
(....)
pH suatu larutan dapat ditentukan dengan kertas indikator universal, yang terjadi adalah perubahan warna yang berbeda untuk setiap pH yang berbeda. Pengukuran pH yang lebih cepat dapat menggunakan pH meter. Alat ini tersusun atas sebuah voltmeter yang terhubung dengan dua buah elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan. Perbedaan potensial listrik yang melalui elektroda adalah sebanding dengan pH. Maka setelah skala pH dikalibrasikan, pH akan dapat dibaca secara langsung. Penentuan pH dengan indikator tidak begitu karena membandingkan warna yang cukup sulit dan bersifat subyektif. Cara yang tepat harus dengan alat yang disebut pH meter (Sukardjo, 2002: 48).
Penentuan pH larutan yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat ini berdasarkan elektrolit larutan asam dan basa, bagian utamanya adalah sebuah elektroda yang peka terhadap konsentrasi ion H+ dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Jika elektroda tersebut dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji, pH meternya menunjukkan angka yang sesuai dengan pH larutan yang akan diuji (Sutresno, 2004: 34).
Darah diambil dari vena jugularis dengan venoject yang berisi heparin dan diukur pH-nya. Cairan rumen diambil dari rumen dan ditampung dalam sebuah tabung kemudian diukur pH-nya. Jika elektroda dicelupkan kedalam tabung yang dihubungkan dengan pompa vacuum dna diukur pH-nya dengan pH meter (Joseph,2010).
Derajat keasaman (pH) adalah salah satu factor terpenting yang memepengaruhi proses koagulasi. Bila proses koagulasi dilakukan tidek pada rentan pH optimum, maka akan mengakibatkan gagalnya proses pembentukan flok dan rendahnya kualitas air yang dihasilkan. Kisaran pH yang efektif untuk koagulasi dengan kisaran pH 5,5-8,0 [2,3,4] Winarni,2009).
pH dari suatu larutan dapat ditentukan dengan kertas indikator universal, dengan perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Pengukuran pH yang lebih tepat dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter. pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Sebelum pH meter digunakan , pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan standar pHatau sering disebut buffer pH. Kalibrasi adalah suatu keadaan dimana suatu masukan dipertahankan pada nilai tetap, dimana masukan tersebut dianggap sebagai standar. Kalibrasi ini bertujuan untuk menstandarkan pengukuran nilai pH.
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja pH meter dan untuk mengukur pH sempel larutan dengan menggunakan pH meter. Pada percobaan ini ada 4 jenis larutan yang diukur nilai pH nya,yaitu larutan NaCl 0,5%, larutan NaCl 1%, larutan NaOH 0,5 M, dan larutan NaOH 0,75 M. Terdapat tiga metode yang digunakan dalampenentuan nilai pH larutan , yaitu metode pengukuran dengan pH meter ,metode pengukuran dengan pH stick, dan metode pengukuran dengan metode perhitungan.
Pada pengukuran dengan menggunakan pH stick, pH stick dimasukkan kedalam kedalam larutan yang akan diuji pH nya, kemudian perubahan warna pada pH stick dicocokkan dengan warna trayek pH universal. Dari hasil pengukuran didapat pH dari larutan NaCl 0,5% adalah 7, pH larutan NaCl 1% adalah 7, pH larutan NaOH0,5 M adalah 14, dan pH larutan 0,75 M adalah14.
Pada pengukuran pH menggunakan pHmeter, digunakan dua macam larutan standar , yaitu larutan buffer pH 7( standarisasi pH netral) dan pH 9,2 ( standarisasi pH basa ). Dari hasil pengukuran pH meter diperoleh pH masing-masing larutan , yaitu untuk larutan NaCl 0,5% diperoleh pH sebesar 7,08, larutan NaCl 1% memiliki pH 7,10, larutan NaOH 0,75M memiliki pH 14,73dan larutan NaOH 0,5 memiliki pH 14,74.
Kemudian berdasarkan hasil pengukuran atau perhitungan diperoleh pH larutan NaCl 0,5% dan 1% adalah 7(merupakan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat), pH larutan NaOH 0,5M adalah 13,699 dan pH larutan NaOH 0,75 M adalah 13,875.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pH hasil perhitungan dan pH menggunakan stick nilainya hampir sama. Tetapi nilai pH pada pH meter larutan NaOH 0,75M dan NaOH 0,5 M memiliki nilai pH yang jauh berbeda. Hal ini disebabkan karna kurangnya ketelitian dari alat yang digunakan serta kurang ketelitian praktikan. Namun pada pH larutan NaCl ditunjukkan nilai pH 7 pada pH stick dan pada pH perhitungan metematis sesuai dengan teori bahwa larutan NaCl merupakan larutan dengan pH meter karna terionisasi sempurna dalam pelarut air. Aquadest merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam NaOH dan NaCl. Berdasarakan hasil pengukuran diperoleh nilai pH larutan yang berbeda, hal ini disebabkan perbedaan konsentrasi larutan yang digunakan, semkin besar konsentrasi larutan maka pH larutan akan semakin besar begitu pula sebaliknya.
Baca Juga: Laporan Praktikum Kimia Dasar 1
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Tetapan Gas dan Volume Molar Oksigen
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Massa Atom Relatif Magnesium (Mg)
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan dan Pemurnian (Acara 1)
Baca Juga : Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Reaksi Asam Basa 1 - Laporan Praktikum Kimia Dasar
Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Itulah artikel mengenai "Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2" semoga artikel ini bermanfaat.
ACARA III
REAKSI ASAM BASA II
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan PraktikumUntuk menentukan pH larutan dengan menggunakan pH meter.
2. Waktu Praktikum
(hari, tanggal).
3. Tempat Praktikum
(....)
B. LANDASAN TEORI
Definisi Arrhenius mengenai asam dan basa yang terbatas pada pada penerapan dalam larutan dengan medium air. Definisi yang lebih luas, yang dikemukakan oleh kimiawan Denmar Johannes Bronsted pada tahun 1932, menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Zat-zat yang berperilaku menurut definisi ini disebut asam Bronsted (Bronsted acid) dan basa Bronsted (Bronsted base) (Chang, 2005: 96).pH suatu larutan dapat ditentukan dengan kertas indikator universal, yang terjadi adalah perubahan warna yang berbeda untuk setiap pH yang berbeda. Pengukuran pH yang lebih cepat dapat menggunakan pH meter. Alat ini tersusun atas sebuah voltmeter yang terhubung dengan dua buah elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan. Perbedaan potensial listrik yang melalui elektroda adalah sebanding dengan pH. Maka setelah skala pH dikalibrasikan, pH akan dapat dibaca secara langsung. Penentuan pH dengan indikator tidak begitu karena membandingkan warna yang cukup sulit dan bersifat subyektif. Cara yang tepat harus dengan alat yang disebut pH meter (Sukardjo, 2002: 48).
Penentuan pH larutan yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat ini berdasarkan elektrolit larutan asam dan basa, bagian utamanya adalah sebuah elektroda yang peka terhadap konsentrasi ion H+ dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Jika elektroda tersebut dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji, pH meternya menunjukkan angka yang sesuai dengan pH larutan yang akan diuji (Sutresno, 2004: 34).
Darah diambil dari vena jugularis dengan venoject yang berisi heparin dan diukur pH-nya. Cairan rumen diambil dari rumen dan ditampung dalam sebuah tabung kemudian diukur pH-nya. Jika elektroda dicelupkan kedalam tabung yang dihubungkan dengan pompa vacuum dna diukur pH-nya dengan pH meter (Joseph,2010).
Derajat keasaman (pH) adalah salah satu factor terpenting yang memepengaruhi proses koagulasi. Bila proses koagulasi dilakukan tidek pada rentan pH optimum, maka akan mengakibatkan gagalnya proses pembentukan flok dan rendahnya kualitas air yang dihasilkan. Kisaran pH yang efektif untuk koagulasi dengan kisaran pH 5,5-8,0 [2,3,4] Winarni,2009).
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikum- Gelas kimia 100 mL
- Gelas kimia 250 mL
- pH meter analitik
- pH stick
- titroline
- Aquades
- Larutan buffer pH 4
- Larutan buffer pH 7
- Larutan NaCl 0,5 %
- Larutan NaCl 1 %
- Larutan NaOH 0,5 M
- Larutan NaOH 0,75 M
D. PROSEDUR KERJA
1. pH meter analitik- Ditekan tombol ON.
- Dimasukkan elektroda ke dalam larutan buffer pH > 7, tombol CALIB diputar hingga pH mendekati 7.
- Elektroda dicuci dengan menggunakan aquades hingga bersih.
- Dimasukkan kembali elektroda ke dalam larutan buffer pH 4, tombol SLOPE pada bagian belakang pH analitik diputar hingga pH-nya mendekati 4.
- Elektroda dicuci kembali hingga bersih.
- Elektroda dimasukkan kembali ke dalam larutan NaOH 0,75 M yang telah dibuat kemudian tunggu angka yang muncul pada layar pH meter, lalu hasilnya dicatat sebagai nilai pH larutan tersebut dan elektroda dicuci kembali.
- Langkah di atas diulangi pada larutan yang akan diuji lagi pH-nya yaitu larutan NaOH 0,5 M, NaCl 0,5 % dan NaCl 1 %
E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).
F. ANALISIS DATA
(Terlampir).
Untuk Hasil Pengamatan dan Analisis data dapat di download dengan mengklik ling berikit "Klik Disini".
(Terlampir).
F. ANALISIS DATA
(Terlampir).
Untuk Hasil Pengamatan dan Analisis data dapat di download dengan mengklik ling berikit "Klik Disini".
G. PEMBAHASAN
Larutan penyangga merupakan larutan yang berfungsi untuk menjaga pH suatu larutan, sehingga tidak terpengaruh baik dari faktor atau pengaruh internal ataaupun eksternal dari larutan itu sendiri. pH adalah stu satuan ukur yang menguraikan derajat tingakt kadar keasaman atau kadar alkali dari suatu larutan. Untuk pH diukur pada skala 0 sampai 14.pH dari suatu larutan dapat ditentukan dengan kertas indikator universal, dengan perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Pengukuran pH yang lebih tepat dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter. pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Sebelum pH meter digunakan , pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan standar pHatau sering disebut buffer pH. Kalibrasi adalah suatu keadaan dimana suatu masukan dipertahankan pada nilai tetap, dimana masukan tersebut dianggap sebagai standar. Kalibrasi ini bertujuan untuk menstandarkan pengukuran nilai pH.
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja pH meter dan untuk mengukur pH sempel larutan dengan menggunakan pH meter. Pada percobaan ini ada 4 jenis larutan yang diukur nilai pH nya,yaitu larutan NaCl 0,5%, larutan NaCl 1%, larutan NaOH 0,5 M, dan larutan NaOH 0,75 M. Terdapat tiga metode yang digunakan dalampenentuan nilai pH larutan , yaitu metode pengukuran dengan pH meter ,metode pengukuran dengan pH stick, dan metode pengukuran dengan metode perhitungan.
Pada pengukuran dengan menggunakan pH stick, pH stick dimasukkan kedalam kedalam larutan yang akan diuji pH nya, kemudian perubahan warna pada pH stick dicocokkan dengan warna trayek pH universal. Dari hasil pengukuran didapat pH dari larutan NaCl 0,5% adalah 7, pH larutan NaCl 1% adalah 7, pH larutan NaOH0,5 M adalah 14, dan pH larutan 0,75 M adalah14.
Pada pengukuran pH menggunakan pHmeter, digunakan dua macam larutan standar , yaitu larutan buffer pH 7( standarisasi pH netral) dan pH 9,2 ( standarisasi pH basa ). Dari hasil pengukuran pH meter diperoleh pH masing-masing larutan , yaitu untuk larutan NaCl 0,5% diperoleh pH sebesar 7,08, larutan NaCl 1% memiliki pH 7,10, larutan NaOH 0,75M memiliki pH 14,73dan larutan NaOH 0,5 memiliki pH 14,74.
Kemudian berdasarkan hasil pengukuran atau perhitungan diperoleh pH larutan NaCl 0,5% dan 1% adalah 7(merupakan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat), pH larutan NaOH 0,5M adalah 13,699 dan pH larutan NaOH 0,75 M adalah 13,875.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pH hasil perhitungan dan pH menggunakan stick nilainya hampir sama. Tetapi nilai pH pada pH meter larutan NaOH 0,75M dan NaOH 0,5 M memiliki nilai pH yang jauh berbeda. Hal ini disebabkan karna kurangnya ketelitian dari alat yang digunakan serta kurang ketelitian praktikan. Namun pada pH larutan NaCl ditunjukkan nilai pH 7 pada pH stick dan pada pH perhitungan metematis sesuai dengan teori bahwa larutan NaCl merupakan larutan dengan pH meter karna terionisasi sempurna dalam pelarut air. Aquadest merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam NaOH dan NaCl. Berdasarakan hasil pengukuran diperoleh nilai pH larutan yang berbeda, hal ini disebabkan perbedaan konsentrasi larutan yang digunakan, semkin besar konsentrasi larutan maka pH larutan akan semakin besar begitu pula sebaliknya.
H. PENUTUP
Berdasarkan hasil praktikum dan analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa Pengukuran pH meter larutan dengan menggunakan ph meter lebih akurat dan tepat daripada pengukuran pH larutan dengan indikator pH yang terbatas pada pengamatan perubahan warna larutan saja.DAFTAR PUSTAKA
- Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
- Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.
- Sutresno. 2004. Kimia. Bandung: ITB Press.
Baca Juga: Laporan Praktikum Kimia Dasar 1
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Tetapan Gas dan Volume Molar Oksigen
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Massa Atom Relatif Magnesium (Mg)
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan dan Pemurnian (Acara 1)
Baca Juga : Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Reaksi Asam Basa 1 - Laporan Praktikum Kimia Dasar
Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Itulah artikel mengenai "Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2" semoga artikel ini bermanfaat.
Jangan Lupa Follow untuk tetap mendapatkan update artikel berikutnya.